Minggu, 24 Juli 2011 | By: djoe

DAULAH UMAIYYAH

A. SEBAB-SEBAB TERBENTUKNYA DINASTI UMAIYAH
Nama  Bani Umaiyah berasal dari nama seseorang pemimpin kabilah Quraisy pada zaman jahiliyah ialah Umaiyah Ibnu Abdi Syam, Ibnu Abdi Manaf. Pada masa hidupnya Umaiyaha selalu bersaing dengan Pamannya bernama Hasyim Ibnu Abdi Manaf dalam merebut pimpinan dan pengaruh masyarakat dan bangsanya. Dalam persaingan ini, Umaiyah lebih unggul karena :
      a. Umaiyah berasal dari keluarga bangsawan
      b. Memiliki harta kekayaan yang cukup
      c.  Memiliki 10 putra yang terhormat dalam masyarakat.
Persaingan tersebut berubah menjadi konfrontasi (permusuhan) setelah datangnya Islam. Hal ini   karena Bani Umiyah (selain Usman Bin Affan) dengan tegas  menentang Rosulullah dalam usahanya menyiarkan agama Islam. Sebaliknya Bani Hasyim menjadi pendukung terhadap perjuangan Rosulullah. Bani Umaiyah masuk Islam setelah peristiwa Fathul Makkah tahun 8 H / 630 M. Setelah itu mereka berjuang keras untuk mengembangkan agama Islam dan berhasil meluaskan wilayahnya ke pelbagai penjuru Jazirah Arab dan di luar wilayah Arab.  
Muawiyah bin Abu Sufyan (keluarga dari Bani Umaiyah) diangkat menjadi Gubernur oleh Khalifah Umar bin Khattab dan Khalifah Usman bin Affan karena kecerdasan dan kecerdikannya. Adapun sepeninggal Khalifah Ali bin Abi Tholib, golongan Syi-ah (golongan yang setia kepada Khalifah Ali) mengangkat     Hasan bin Ali putra  Kholifah Ali bin Abi Thalib menjadi Khalifah pengganti ayahnya. Setelah kurang lebih 3 bulan jabatan Khalifah diserahkan kepada muawiyah bin Sufyan karena tidak mampu menghadapi tekanan-tekanan dari Muawiyah. Hal itu disertai dengan syarat-syarat sebagai berikut:
1. Muawiyah harus memberi jaminan akan keselamatan Hasan dan keluarganya                              2. Muawiyah harus menjaga keselamatan dan nama baik Ali bin Abi Thalib termasuk
    menghentikan caci maki dalam khotbah dan pidatonya
3. Setelah Muawiyah wafat, penentu Khalifah harus diserahkan kepada musyawarah kaum
    muslimin.
Sistem pemerintahan yang digunakan Bani Umaiyah bukanlah system musyawaroh/demokrasi sebagaimana khalifah-khalifah sebelumnya, yakni semacam monarchi absolut yaitu sistem kerajaan yang diwariskan secara turun temurun kepada anak cucunya. Adapun pemerintahan keluarga Bani Umaiyah ini berlangsung selama lebih kurang 90 th (661 m–750 m) dan selama itu Bani Umaiyah diperintah 14 Kholifah.

B. KEMAJUAN – KEMAJUAN DINASTI UMAIYAH
                  Untuk mendorong perkembangan ilmu pengetahuan pada masa pemerintahan Daulah Bani Umaiyah, dilaksanakan dengan jalan memberi motivasi atau dorongan yang dilakukan oleh para Khalifah. Dan tempat-tempat penyebaran ilmu pengetahuan pada saat itu adalah di masjid-masjid. Sebagai contoh Abdullah bin Abbas mengajar ilmu tafsir di Masjidil Haram Makkah dan Ja’far  Ashadiq mengajar ilmu kimia di masjid Madinah. Ilmu yang berkembang pada masa itu : ilmu Qiraat, Tafsir, Hadits, Fiqih, Nahwu, Balaghah dan lain-lain.
                  Ilmu Qira’at adalah ilmu yang mempelajari tentang bacaan Al-Qur’an. Dalam dunia Islam dikenal 7 macam bacaan Al-Qur’an yang disebut “Qiraatus sab’ah”. Diantara para pelopor  Qiraatus sab’ah itu adalah Abdullah bin Katsir, wafat tahun 120 H di Makkah, Asyim bin Abi Nujud, wafat tahun 118 H di Kufah, dan lain-lain.
                  Untuk Ilmu Tafsir pada masa pemerintahan ini belum mengalami perkembangan pesat sebagaimana pada masa pemerintahan Daulah Abbasiyah. Tafsir yang pertama pada masa itu ialah Ibnu Abbas (sahabat Nabi), ia wafat pada tahun 68 H.
                  Perkembangan ilmu Hadits terjadi setelah ditemukan banyak penyimpangan dan penyelewengan dalam meriwayatkan sebuah hadits, atau setelah diketahui banyaknya hadits-hadits palsu, yang dibuat oleh kelompok tertentu untuk kepentingan politik mereka sendiri.untuk itu dirasakan perlu untuk menyusun buku hadits.Diantara muhaddits (ahli hadits) yang terkenal adalah Abu Bakar Muhammad bin Muslim bin Ubaidillah bin Abdullah bin Syihab al-Zuhry, wafat tahun 123 H.

 UPAYA – UPAYA PENEGAKAN DINASTI UMAIYAH DI BERBAGAI BIDANG :
1. Bidang Pendidikan
Cabang-cabang Ilmu yang berkembang yaitu:
a. Al-Ulumul Islamiyah (Ilmu Agama) :
Ø  Ilmu Qira’at   : 
Ø  Tafsir             : Ahli Tafsir yang pertama pada masa itu ialah Abbas dengan karyanya yang terkenal Tafsir Ibnu Abbas
Ø  Hadits            : Adanya pembukuan Hadits secara resmi pada masa Khalifah Umar bin   Abdul Aziz (Khalifah Dinasti Umaiyah ke-8).
-                                  Ulama yang terkenal : - Jabir bin Abdullah Al-Anshori                                           (Shohifah Jabir =1.540 hadits)
- Human bin Munabbih
                              (As-shohifah – As-shohifah =138 hadits)     
Ø  Fiqih              : - Imam Abu Hanifah (Masailul Usul, Masailul Nawadir, Al-Fatawa wal
Waqiat).
       - Imam Malik bin Anas ( Al-Muwatha).
       - Imam Abu Yusuf (Al-Kharaj).
       - Zaid bin Ali Zainal Abidin (Al-Majmu’)
Ø  Tasawuf         : - Imam Hasan Al-Basri
       - Ibrahim Bin Adham
       - Rabiah Al ‘Adawiyah
b. Al-Ulumud Dakhiliyah (Ilmu Pengetahuan Umum): Ilmu Kimia, Kedokteran, Ilmu Bumi,             Astronomi.

2. Bidang Seni
 Cabang-cabang Seni yang berkembang: Seni Sastra, Seni Lukis, Seni ukir, Seni pahat, Seni Suara, Seni Insya’ atau Seni Mengarang Surat, Seni Khitbah atau Seni Pidato, Seni Bangunan (Arsitektur).
3.Kemajuan di bidang Administrasi Pemerintahan / politik
 (1). An-Nizam As-Siyasi (Organisasi Politik), meliputi :
a.       Jabatan Khalifah
b.      Jabatan Wuzarah
c.       Diwanul Kitabah (Sekretaris Agama) : Katib Ar rasail, Katib Al-Jund, Katib Al-Syurtah, Katib Al-Qadli.
d.       An-Nizam Al Idary (Organisasi Tata Usaha Negara) : Diwan Al-Kharraj, Diwan Ar-Rasaaiil, Diwan Al-Musytaqilaat, Diwan Al-Khatam.
e.       An-Nizam Al-maly (Organisasi Keuangan) : Pajak Tanah, Mizan, Usyur.
f.       An-Nizam Al-Qadla (Organisasi Kehakiman): Al-Qadla, Al-Hisbah, An nazar fil Mazalim
4. Kemajuan di Bidang Sosial
Empat Khalifah Bani Umaiyah yang membangun dan mengembangkan Sosial Budaya di Negaranya :

0 komentar:

Posting Komentar